Ketua Umum Partai Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Jl. Kebon Sirih, No. 18, Jakarta Pusat 10110 Telp. (+6221) 3822951, 3822051 Fax. (+6221) 3843647 Email. [email protected]

Jl. Kebon Sirih, No. 18, Jakarta Pusat 10110 Telp. (+6221) 3822951, 3822051 Fax. (+6221) 3843647 Email. [email protected]

Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Airlangga menyatakan dirinya mundur dari posisi tersebut per Sabtu (10/8/2024).

Partai Golkar akan menggelar rapat pleno pada Selasa (13/8/2024) untuk menentukan Plt Ketum Golkar. Terdapat 12 Waketum Partai Golkar yang memiliki peluang menjadi Plt Ketum Golkar.

Golkar muncul berdasarkan kolaborasi gagasan tiga tokoh, yakni Sukarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara. Ketiganya mengajukan gagasan integralistik-kolektivitis sejak 1940.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika itu, gagasan ketiga tokoh ini terwujud melalui Golongan Fungsional. Nama tersebut kemudian diubah dengan bahasa Sansekerta menjadi Golongan Karya pada 1959 yang hingga kini dikenal sebagai Golkar.

Sebelum mengetahui sejarah partai Golkar lebih lanjut, simak siapa saja yang pernah jadi ketua dari tahun ke tahun.

Dodi Robert Simangunsong, S.H.

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat

Beralih Menjadi Partai

Golkar beralih menjadi partai politik saat Sukarno, Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution, dan angkatan darat mengubah Golkar menjadi partai untuk melawan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sebelumnya Partai Golkar bernama Golongan Karya dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Partai Golkar sendiri kemudian bermula dari berdirinya Sekber Golkar pada akhir-akhir pemerintahan Sukarno. Pada 1964, oleh angkatan darat digunakan untuk menandingi pengaruh PKI dalam politik.

Pada pemilu 3 Juli 1971, Sekber Golkar mendapatkan 62,8% suara, sehingga memperoleh 236 dari 360 kursi dalam anggota DPR. Jumlah kursi tersebut masih ditambah 100 kursi yang akan diisi anggota yang akan diangkat pemerintah.

Sementara, jumlah suara terbesar partai diperoleh Nahdlatul Ulama (NU) 18,7%, Partai Nasional Indonesia (PNI) 6,9%, dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) penerus Masyumi hanya 5,4%.

Partai Golkar sebelumnya bernama Golongan Karya dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Partai Golkar didirikan pada 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan Suhardiman.

Ketua Partai Golkar dari Masa ke Masa

Sejarah Partai Golkar

Pada dekade 1950-an, pembentukan Golkar awalnya diorientasikan sebagai perwakilan golongan-golongan di tengah masyarakat. Dikutip dari situs resmi partai, perwakilan tersebut diharapkan dapat merepresentasikan keterwakilan kolektif sebagai bentuk demokrasi yang khas Indonesia.

Wujud demokrasi itu kerap disuarakan Sukarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara.

Ketika awal berdiri, Golkar bukan dalam bentuk partai, melainkan perwakilan golongan melalui Golongan Karya. Ide awal Golkar adalah sebagai sistem perwakilan dan dasar perwakilan lembaga-lembaga representatif.

Pada 1957 adalah masa awal berdirinya organisasi Golkar. Saat itu sistem multipartai mulai berkembang di Indonesia. Golkar sebagai suatu alternatif merupakan organisasi yang terdiri dari golongan-golongan fungsional.