Slogan Menuju Generasi Emas

Slogan Menuju Generasi Emas

tirto.id - Melancong menjadi kegemaran generasi milenial, yakni mereka yang lahir di atas tahun 1980-an hingga tahun 1997. Menurut Prita Ghozie, CEO ZAP Finance, hobi melancong tidak terlepas dari slogan “You Only Live Once” atau YOLO yang membentuk gaya hidup generasi milenial.

Menurut Jason Vitug dalam buku You Only Live Once: The Roadmap to Financial Wellness and a Purposeful Life (2016), slogan YOLO menjadi ekspresi akan ketidakpastian hari esok. Slogan ini mengajarkan untuk meraih kesempatan dan hidup dengan bebas.

Akronim YOLO populer setelah Drake, penyanyi rap asal Kanada, merilis single hip hop bertajuk “The Motto” tahun 2011. Kajian Alex Leavitt berjudul "From #FollowFriday to YOLO: Exploring the Cultural Salience of Twitter" dalam buku Twitterand Society (2014) menjelaskan, YOLO merupakan moto kebudayaan anak muda Amerika mulai akhir tahun 2011 dan awal 2012.

YOLO menjadi penjelasan perilaku tidak bertanggung jawab anak muda Amerika yang ditampilkan lewat unggahan Twitter. Penggunaan moto YOLO seterusnya tidak hanya berhenti di media sosial Twitter tapi juga populer dipakai di unggahan media sosial lain, yakni Facebook. YOLO bahkan digunakan di luar dunia virtual. Ia bisa ditemukan di tengah percakapan antar-remaja di sekolah.

Menurut Leavitt, YOLO menjadi semacam carpe diem generasi anak muda saat ini. Roman Krznaric dalam Carpe Diem Regained: The Vanishing Art of Seizing the Day (2017) mengatakan kalau tagar #YOLO menjadi perwujudan moto carpe diem di media sosial. Carpe diem yang berarti “petiklah hari ini” diciptakan oleh penyair Romawi bernama Quintus Horatius Flaccus atau yang biasa dikenal dengan Horace. Ia menciptakan aforisme ini 2.000 tahun lalu, tapi carpe diem hidup dalam budaya populer hingga sekarang.

Salah satu yang paling mengesankan adalah gambaran carpe diem dalam film Dead Poets Society (1989). Film itu mengisahkan tentang kehidupan remaja di sekolah elite Welton Academy yang berubah drastis saat ada guru Bahasa Inggris baru bernama John Keating.

Keating, diperankan oleh Robin Williams, adalah sosok guru nyentrik dan memakai pendekatan yang berbeda dari guru-guru lain. Mulai dari naik ke atas meja, hingga berani menyobek halaman buku pelajaran. Pada murid-muridnya, Keating mengajarkan tentang carpe diem. Petiklah hari ini.

"Kenapa carpe diem? Karena kita adalah makanan untuk para cacing, bung. Karena, percaya atau tidak, setiap dari kita di ruangan ini, suatu hari nanti akan berhenti bernafas, tubuh jadi dingin, dan kita mati [...] carpe diem. Buatlah harimu luar biasa," kata Keating.

Pesan carpe diem yang saat ini muncul dalam slogan YOLO membawa pengaruh pada siapa pun yang mengamininya, tidak terkecuali generasi milenial. Prita Ghozie, CEO Zap Finance, perusahaan perencana finansial, kepada Tirto mengatakan kalau pola pikir YOLO berdampak pada generasi milenial Indonesia dari sisi ekonomi dan psikologis.

“Kecenderungan yang muncul adalah generasi milenial akan menjadi konsumtif dan mengutamakan pengeluaran untuk kegiatan yang sifatnya pengalaman. Contohnya travelling, experienced buying, dan lain-lain,” ujar Prita.

Experienced buyingmerupakan kegiatan membeli pengalaman yang menurut Thomas Gilovich, seorang profesor Psikologi dari Cornell University, fenomena itu mulai marak terjadi sejak tahun 2000-an awal. Melancong, menonton konser, dan melihat film di bioskop adalah contoh membeli pengalaman.

Pernyataan Prita senada dengan hasil riset kerjasama antara Rumah 123.com dan Karir.com. Penelitian itu menyebut generasi milenial Indonesia lebih mengutamakan aktivitas leisure dan traveling ketimbang memikirkan kebutuhan jangka panjang seperti membeli rumah.

Fenomena ini tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga negara lain seperti Cina, Amerika Serikat, dan Inggris. Penelitian yang dilakukan Airbnb, perusahaan jaringan pasar daring dan penginapan rumahan asal Amerika Serikat (2016) menyebutkan melancong menjadi hal penting bagi para milenial, khususnya di Cina.

Dari 1.000 responden berumur 18 sampai 35 tahun, sebanyak 47 persen orang asal Inggris memprioritaskan melancong dibandingkan membeli rumah atau mobil juga membayar utang. Di Amerika Serikat, 55 persen responden lebih memilih menggunakan uangnya untuk pelesir. Cina menduduki peringkat paling tinggi, yakni sebanyak 71 persen orang yang mengakui aktivitas pelesir sebagai inti identitasnya.

Meski begitu, tingginya keinginan generasi milenial untuk melakukan aktivitas leisure dan melancong tidak berbanding lurus dengan kondisi kesehatan keuangan. Penelitian berjudul Employee Financial Wellness Survey tahun 2017 yang diterbitkan PwC, lembaga akuntansi di London, memaparkan sejumlah persoalan keuangan 1.600 pekerja penuh Amerika, termasuk di dalamnya generasi milenial.

Kekhawatiran seperti tidak punya tabungan untuk membayar keperluan tidak terduga, tidak bisa pensiun sesuai waktu yang diinginkan, tidak bisa memenuhi biaya hidup per bulan, diberhentikan dari pekerjaan, tidak bisa membayar utang, kehilangan rumah, dan tidak bisa membayar biaya kuliah membayangi pekerja milenial.

Manajemen utang dan kas para pekerja tersebut juga menunjukkan problem. Sebanyak 41 persen responden milenial mengatakan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup per bulan. Hal ini membuat penggunaan kartu kredit dipilih sebagai jalan keluar. Data PwC menunjukkan 45 persen responden milenial menggunakan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, 70 persen pekerja secara konsisten mempunyai saldo alias utang kartu kredit. Dari pengguna kartu kredit itu, 39 persen responden kesusahan untuk membayar batas minimum pembayaran tiap bulan. Stres akibat masalah keuangan pada akhirnya menempati posisi tertinggi dibandingkan masalah lain yang juga jadi penyebab stres kaum milenial seperti kesehatan, pekerjaan, dan hubungan.

Hasil studi PwC di atas mengundang tanggapan Prita. “Dikatakan bahwa 70 persen dari generasi milenial memiliki utang kartu kredit. Jika hal ini tidak segera dibenahi maka artinya selama bertahun-tahun generasi milenial terbiasa hidup di atas batas kemampuannya. Jika demikian maka berpotensi akan bangkrut di usia 40 tahun,” katanya.

Ia mengatakan apabila generasi milenial hanya memikirkan hidup seakan hanya untuk hari ini maka persoalan akan muncul ketika masa pensiun. “Apalagi jika pekerjaan tetap sudah tidak dimiliki saat masih berusia 40-an tahun maka akan sangat menyulitkan generasi milenial untuk bertahan hidup dengan baik,” imbuhnya.

Pola pikir YOLO, menurut Prita, akan berdampak pada skala prioritas. Generasi milenial ingin langsung menikmati penghasilan yang diperoleh tanpa memikirkan pengeluaran di masa depan. Padahal, penghasilan tersebut belum tentu didapatkan lagi. Karenanya, Prita menyarankan perlunya punya rencana keuangan yang tertulis supaya bisa dilakukan pengecekan atas apa yang direncanakan dan apa yang dijalankan.

“Selain itu, kita memang harus bisa berhitung tentang berapa kebutuhan dana yang diperlukan untuk memenuhi pengeluaran yang sifatnya wajib, butuh, dan ingin,” ujar Prita.

Dana darurat dan investasi adalah hal wajib bagi generasi milenial. Caranya dengan menyisihkan setidaknya 10 persen dari penghasilan untuk investasi. “Tapi, uangnya jangan dipakai dalam jangka pendek. Pakai saat sudah berusia 45 tahun ke atas,” katanya.

Belakangan ini, dalam kehidupan sehari-hari, kerap terdengar istilah Generasi Milenial dan Generasi Kolonial. Meski tak terlalu paham artinya dan asal usulnya namun nyatanya istilah tersebut sudah diterima dan digunakan masyarakat pada umumnya. Memperhatikan pekembangannya dalam masyarakat, Istilah ini dilatar belakangi oleh perkembangan teknologi informasi yang kian pesat dan cepat berkembang.

Seperti kita ketahui, kebanyakan orang sedang demam gadget. Ada suatu kisah tentang seorang atasan yang sudah cukup senior yang merasa kecewa dan kesal, karena sering kali memergoki salah satu karyawannya selalu sibuk dengan gadget nya. Atasanpun menegur dan karyawannya menjelaskan bahwa aplikasi di gadget justru membantu pekerjaannya. Setelah mendengarkan penjelasan Karyawannya yang tenang dan percaya diri tentang aplikasi pada gadgetnya, Atasan tersebut menyadari bahwa selama ini dirinya telah tertinggal banyak mengenai perkembangan teknologi informasi yang telah berkembang dengan  begitu cepat. Dari sini juga kita bisa melihat ada generation gap atau celah generasi yang disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi. Sebagaimana oleh Badan Pusat Statistik (BPS) populasi Indonesia saat ini dikelompokan dalam 6 (enam) generasi yaitu  Post Generasi Z (Post Gen Z), Generasi Z (Gen Z), Milenial, Generasi X (Gen X), Baby Boomer, dan Pre-Boomer.

Post Gen Z adalah generasi yang lahir pada 2013 dan seterusnya. Adapun Gen Z, merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang  berusia 8-23 tahun. Sedangkan  Milenial  yaitu generasi yang lahir pada 1981-1996 (saat ini berusia 24-39 tahun). Selanjutnya  Gen X  adalah generasi yang lahir pada 1965-1980 (sekarang berusia 40-55 tahun). Kemudian  Baby Boomer, yaitu generasi yang saat ini berusia 56-74 tahun (lahir 1946-1964). Lalu  terakhir adalah Pre-Boomer  merupakan generasi yang lahir sebelum 1945. Berarti  usia mereka saat ini   75 tahun ke atas.

Berdasarkan pengelompokan tersebut, Atasan dalam kasus tadi adalah generasi Baby Boomer sedang si karyawan adalah generasi Milenial. Generasi Baby Boomers, atau umumnya manusia pada tahun ini tumbuh seusai peperangan, dimana karakteristik utamanya adalah memegang prinsip dan adat istiadat sehingga dikenal konservatif alias mempertahankan kebiasaan atau dengan kata lain “kolot” atau “kampungan”. Semua pekerjaan dan kompetensinya dikuasai melalui proses yang panjang dan dianggap sebagai suatu “sumber kekuatan” atau  “source of power” dan hal ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk membuat generasi ini merubah kebiasaannya seperti halnya yang dilakukan oleh generasi di bawahnya. Sedangkan Generasi Milenial merupakan sebuah generasi yang hidup di zaman yang sedang berubah dari konvensional menjadi modern. Generasi ini cukup beruntung karena masih cukup kental merasakan budaya dan di saat bertumbuh dewasa mereka mulai menggunakan teknologi. Generasi ini  merupakan generasi yang mempunyai  intelegensi digital yang tinggi dan senang berkolaborasi melalui media sosial dan internet. Tentu saja kesenjangan ini tidak boleh diacuhkan karena bagaimanapun masa depan adalah milik Generasi Milenial.

Pengelompokan populasi tidak menutup kesempatan untuk terus belajar. Generasi Baby Boomer atau seringkali disebut Generasi Kolonial dalam kehidupan sehari-hari harus mau dan mulai giat mencari tahu dan belajar tentang perkembangan teknologi informasi. Hal ini tentu saja akan sangat bermanfaat untuk kemudahan menyelesaikan pekerjaan sehari-hari dan memberikan manfaat untuk organisasi yang harus maju dan mengikuti perkembangan zaman.

Berbagi pengetahuan dan kolaborasi adalah kunci. Salah satunya dengan Knowledge Management. Knowledge Management atau Manajemen Pengetahuan yang mulai diperkenalkan pada tahun 1990-an merupakan suatu rangkaian alat, strategi dan metode untuk mempertahankan, menganalisa, mengorganisir, membagikan dan juga meningkatkan informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan dan diharapkan dengan adanya teknologi Knowledge Management yang digunakan ini harus mampu mengatasi gap antar generasi seperti yang terjadi pada ilustrasi di atas. Pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak milik Generasi Kolonial merupakan sebuah modal dalam bekerja, ditambah dengan pengetahuan dan kemampuan teknologi informasi atau digitalisasi segala pekerjaan yang dapat dieksekusi oleh Generasi Milenial dapat memudahkan segalanya. Intinya, bagaimanapun kita harus bisa mengatasi gap antar generasi tersebut dengan baik. Termasuk saling berdiskusi, mendukung dan mengajarkan untuk maju Bersama-sama. Tidak ada alasan untuk Baby Boomer atau Generasi Kolonial untuk tidak menyesuaikan diri, kecuali legowo untuk ditinggalkan.

Baby Boomer juga harus Milenial. Hal ini sangat penting untuk memastikan terjadinya perubahan estafet dari generasi ke generasi  secara mulus dan positif terhadap perkembangan di organisasi kita.

Penulis: Rahmad Basuki, KPKNL Pontianak

MengentaskanKemiskinan

PEMERINTAHAN Jokowi memprioritaskan pengentasan kemiskinan selama memimpin Indonesia. Sejumlah program dijalankan mulai dari program bantuan sosial, penurunan stunting, bantuan kesehatan, pendidikan, dan prakerja.

Selama 10 tahun pemerintahannya, Jokowi telah mengucurkan Rp 361 triliun untuk menjaga kesehatan masyarakat miskin melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Kartu Indonesia Sehat telah digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per tahun selama 10 tahun,” ujar Jokowi pada Sidang Tahunan MPR di Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Pemerintah juga telah menganggarkan Rp 225 triliun untuk Program Keluarga Harapan (PKH)  selama 10 tahun. Dana ini digunakan untuk meningkatkan ekonomi 10 juta masyarakat kurang mampu.

Guna membantu masyarakat miskin meraih cita-cita, pemerintah mengalokasikan Rp 113 triliun pada Kartu Indonesia Pintar (KIP) selama satu dasawarsa terakhir. Anggaran ini digunakan untuk membiayai pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Pemerintah juga mengucurkan Rp 60,3 triliun pada program Prakerja selama lima tahun terakhir. Dana ini digunakan untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan 18,8 juta pekerja di Indonesia.

“Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat,” tutur Jokowi.

Berbagai program tersebut berhasil menurunkan angka kemiskinan selama 10 tahun terakhir. Program-program seperti PKH, Bantuan Langsung Tunai (BLT), KIP, KIS, Kartu Prakerja membantu meringankan beban ekonomi keluarga dan sekaligus memberikan mereka kesempatan untuk hidup lebih sejahtera serta mandiri.

Presiden Joko Widodo membagikan bantuan sosial (bansos) bagi penerima manfaat dan pedagang di sejumlah pasar di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor pada Kamis (21/4/2022).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jokowi berhasil menurunkan angka kemiskinan dan angka kemiskinan ekstrem.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan garis kemiskinan dengan pengeluaran sebesar Rp 582.932 per kapita per bulan. Sementara, garis kemiskinan ekstrem dengan pengeluaran bulanan sebesar Rp 322.170 per kapita per bulan.

Angka kemiskinan turun sebanyak 2,43 persen atau 3,38 juta orang selama dua periode Jokowi menjabat sebagai presiden.  Angka kemiskinan sebelum Jokowi menjadi presiden mencapai 11,46 persen atau 28,6 juta orang pada 2013.

Satu dekade setelah Jokowi menjadi presiden, tingkat kemiskinan di Indonesia turun menjadi 9,03 persen atau 25,22 juta jiwa pada 2024. Sementara, angka kemiskinan ekstrem selama dua periode pemerintahan Jokowi turun dari 7,9 persen pada 2014 menjadi 0,8 persen pada 2024.

Ketimpangan antarkelas pun perlahan mulai menurun. Hal ini tercermin dari angka rasio gini dari 2014 hingga 2024 yang mengalami penurunan 0,035 poin dari 0,414 menjadi 0,379.

Penurunan rasio gini baik di perkotaan maupun perdesaan. Di perkotaan, rasio gini turun dari 0,433 menjadi 0,399, dan di perdesaan dari 0,336 menjadi 0,306.

Semakin kecil angka rasio gini, berarti ketimpangan sosial juga semakin kecil.

Meski begitu, usaha menurunkan angka kemiskinan bukan tanpa tantangan. Pandemi Covid-19 pada 2020-2022 adalah salah satunya.

Baik angka kemiskinan, kemiskinan ekstrem, maupun rasio gini periode 2020-2021 mengalami peningkatan akibat roda perekonomian terhenti lantaran persebaran Covid-19 mesti ditekan.

Selama periode tersebut, pemerintah memberikan bantuan perlindungan masyarakat dalam paket program PEN.

Pada 2020, pemerintah menganggarkan Rp 203,90 triliun untuk perlindungan sosial. Rinciannya adalah PKH Rp 37,40 triliun, sembako Rp 43,60 triliun, bansos di Jabodetabek Rp 6,80 triliun, bansos di luar Jabodetabek Rp 32,40 triliun, program Pra-Kerja Rp 20 triliun, diskon tarif dasar listrik Rp 6,9 triliun, logistik/pangan/sembako Rp 25 triliun, dan BLT dana desa Rp 31,8 triliun.

Alokasi dana tersebut kemudian ditingkatkan menjadi Rp 230,20 triliun. Adapun realisasinya hingga Desember 2020 mencapai Rp 216,59 triliun.

Tahun berikutnya, pemerintah kembali menganggarkan dana jumbo untuk perlindungan sosial, yakni Rp 186,64 triliun. Realisasinya mencapai Rp 167,72 triliun.

Rincian realisasinya, PKH Rp 27,93 triliun, sembako Rp 47,56 triliun, bantuan sembako PPKM Rp 6,84 triliun, bansos tunai Rp 16,76 triliun, Pra-Kerja Rp 18,26 triliun, diskon tarif dasar listrik Rp 8,78 triliun, BLT dana desa Rp 20,24 triliun, bantuan subsidi upah Rp 7,5 triliun, subsidi kuota internet Rp 5,22 triliun, bantuan uang kuliah tunggal Rp 0,74 triliun, iuran JKP Rp 6,82 triliun, dan penanganan kemiskinan ekstrem Rp 1,04 triliun.

Anggaran perlindungan sosial penanganan pandemi digelontorkan lagi pada 2022. Dari pagu Rp 154,76 triliun, realisasinya mencapai Rp 153,4 triliun. Kemudian, Pra-Kerja Rp 18 triliun, bantuan subsidi upah  Rp 7,68 triliun, BLT BBM Rp 6,5 triliun, dukungan APBD untuk perlindungan masyarakat Rp 2,3 triliun, bantuan untuk penyandang disabilitas, YAPI, dan lansia Rp 10 miliar.

Intervensi pemerintahan Jokowi selama pandemi Covid-19 berhasil mengurangi dampak besar yang mungkin terjadi. Angka kemiskinan, sekalipun dari 9,22 persen pada 2019 naik menjadi 10,19 persen pada 2020, berhasil diturunkan kembali pada 2021 menjadi 9,71 persen. Pada 2024, angkanya sudah lebih kecil dari sebelum pandemi, yakni 9,03 persen.

Begitu pula dengan angka kemiskinan ekstrem. Angkanya sempat melonjak jadi 4,2 persen pada 2020. Lalu, pada 2021, berhasil ditekan jadi 3,7 persen, dan kembali turun lagi pada 2022 menjadi 1,7 persen–lebih kecil dari sebelum pandemi.

Manfaat program perlindungan sosial sangat dirasakan oleh masyarakat. Kezia Gita adalah salah satunya.

Guru honorer ini  harus menjadi tulang punggung keluarga lantaran pekerjaan kakak dan ayahnya terdampak pandemi.

Dari pihak sekolah, ia pun didaftarkan untuk mendapatkan bantuan subsidi upah (BSU). Desember 2020, bantuan tersebut cair dan membuat dirinya lega.

“Bantuan ini sangat membantu untuk biaya hidup keluarga dan membayar tagihan barang yang saya gadaikan,” cerita Kezia, seperti dilansir dari Antara,  Kamis (4/11/2021).

Salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan PKH di Kabupaten Serang, Jubaedah, juga merasakan manfaat nyata dari program pengentasan kemiskinan yang diberikan pemerintahan Jokowi.

Dilansir dari laman YouTube Kementerian Sosial (Kemensos) 7 Mei 2022, Jubaedah mendapatkan bantuan KPH untuk tiga kategori, yakni satu untuk balita dan dua untuk anak sekolah. Ia menggunakan bantuan itu untuk membeli susu dan menyekolahkan anaknya.

Presiden Joko Widodo membagikan bantuan sosial (bansos) kepada penerima manfaat di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor pada Kamis (21/4/2022).

Selain mendapatkan bantuan, ia juga merasa terbantu dengan program Pendamping KPH. Pendamping KPH bertugas mendampingi KPM agar dapat memaksimalkan manfaat dari program PKH.

Rini, Pendamping KPH untuk Jubaedah, membantunya dalam berbagai hal, mulai dari membantu membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk keluarganya hingga mengarahkan agar uang KPH digunakan untuk biaya sekolah anaknya.

Berkat arahan Rini, ia bisa menggunakan sisa uang KPH untuk modal berjualan sate keliling. Jubaedah mengaku, ia merintis jualan sate dengan modal per hari Rp 145.000 untuk menghasilkan 200 tusuk sate. Selanjutnya, ia menjual sate dengan penghasilan kotor Rp 200.000 dan mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 55.000 per hari.

“Jika ada yang pesan lebih banyak, saya bisa mendapatkan untung lebih. Terima kasih pada pemerintah yang telah memberikan saya bantuan PKH,” ujarnya.

Salah satu penerima KIS, Suprihono, juga mengaku merasa sangat terbantu dengan program kartu sakti Jokowi itu. Ia menggunakan KIS untuk mengobati cuci darah selama 14 tahun.

"Alhamdulillah, saya dari awal sebelum sakit saya sudah dibikinin KIS. Jadi, saya dari awal sampai sekarang belum pernah pakai uang," ucap Suprihono dikutip dari laman setneg.go.id, Selasa (30/1/2024).

Ia berharap, program KIS bisa dilanjutkan terus untuk membantu masyarakat kurang mampu. Selain itu, ia juga berharap agar bantuan sosial lainnya juga tetap ada.

"Menurut saya, (KIS) harus dilanjutkan karena masyarakat miskin membutuhkan BPJS Kesehatan, termasuk kebutuhan pokok sembako," tuturnya.

kembali ke MENU UTAMA || kembali ke SUBMENU EKONOMI

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Transformasi digital membuka peluang besar bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK), seperti memperluas inklusi keuangan dan meningkatkan efisiensi. Namun, ancaman siber seperti pencurian data dan serangan ransomware menjadi isu serius yang membutuhkan pendekatan strategis dan kolaboratif.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Satu Jabodebek dan Banten Roberto Akyuwen menyebutkan, dalam menghadapi tantangan ini, literasi mengenai keamanan siber menjadi sangat penting. Apalagi serangan siber, khususnya di industri perbankan semakin kompleks dan sulit dideteksi.

Menurut dia, salah satu sasaran dari serangan siber perbankan saat ini, yakni pada rantai suplai (supply chain attacks). “Penyedia regulasi memiliki peran penting dalam menghadapi ancaman siber serta ragam strategi taktis dalam menghadapi tantangan keamanan siber,” katanya saat menjadi dosen tamu bertajuk “Tantangan Cybersecurity menuju Indonesia Emas 2045” di Indonesia Banking School, Jakarta, Selasa, (10/12/2024).

Roberto mengungkapkan, dalam melawan serangan siber, ada konsekuensi yang harus ditanggung perbankan. Pasalnya, serangan siber di sektor keuangan hampir tiga kali lebih banyak dibandingkan industri lainnya. “Ada tren keamanan siber untuk menggambarkan tentang konsekuensi yang harus ditanggung oleh suata lembaga jasa keuangan khususnya bank ketika berhadapan dengan serangan siber,” ucapnya.

Sementara Dima Djani, Komisaris Utama Hijra Bank, sebagai perwakilan dari pelaku industri memaparkan beberapa contoh menarik mengenai keamanan siber yang dihadapi oleh lembaga jasa keuangan. Dia pun memberikan strategi menghadapi ancaman keamanan siber di lembaga keuangan.

“Diperlukan penguatan internal lembaga keuangan yang terencana dengan baik untuk menciptakan kekuatan internal, baik itu SDM hingga sistem,” katanya.

Ia menyebut, serangan siber pada LJK menargetkan data hingga keuangan. Sebab, data sangat rentan untuk dimanipulasi. “Serangan siber saat ini terus berkembang, dengan menciptakan industri serangan. Salah satunya dengan motif sakit hati dan kekerasan,” katanya. Karenanya, sambung dia,untuk mencegah siber bisa dengan teknologi, SDM serta kebudayaan penggunaan internet yang beradab dan beretika.

Hayu Prabowo, dosen tetap IBS yang memiliki pengalaman luas di sektor keuangan dan digital dan didaulat sebagai moderator mengatakan, tantangan keamanan siber yang kompleks mengharuskan kolaborasi intensif antara regulator, industri, dan akademisi untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan berdaya saing.

“Kami berharap seminar ini dapat meningkatkan kesadaran dan menciptakan sinergi dalam menghadapi tantangan transformasi digital,” ucapnya.

Menurut dia, sebagai institusi pendidikan dengan akreditasi “Unggul” di semua program studi, IBS terus berkomitmen mempersiapkan generasi muda yang kompeten di bidang keuangan, bisnis, dan teknologi digital. Seminar ini merupakan langkah nyata IBS serta sinergi berbagai pihak dalam mendukung transformasi digital yang berkelanjutan dan aman, selaras dengan visi besar Indonesia Emas 2045.

“IBS percaya bahwa upaya kolektif ini akan mendorong keberlanjutan sektor keuangan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah global,” tandasnya.

Halo sobat CMP. Kali ini ane akan mengulas Honda Megapro dari generasi yang paling tua sampek generasi yang paling muda berikut spek2nya. Oke langsung saja cekibrot :

Honda Megapro Hiu (Old Megapro) (versi non double starter 1999-2001) (versi double starter 2002-2005).

Megapro pertama ada pada tahun 1999, megapro merupakan lanjutan dari GL Pro neotech yang masih mengandalkan mesin kaizen dengan kapasitas 156 cc. Mesin megapro dan GL Pro neotech boleh dibilang sama persis dengan perbedaan bodi yang membulat. Untuk megapro hiu mula2 tanpa dilengkapi dengan double stater, namun karena permintaan konsumen akhirnya tahun 2002 muncul honda megapro versi double starter. Berikut adalah gambar dan spesifikasi honda old megapro :

Megapro non double starter

Megapro double starter

Spek mesin: 4-stroke, OHC Cylinder: 1 Kapasitas mesin: 156,7 cc Bore x stroke: 63,5 x 49,7 mm Rasio kompresi: 9,0: 1 Max power: 13,3 hp @ 8500 rpm Max torque: 1,3 kgf.m @ 6500 rpm Pendingin: udara Fuel system: Silinder ventury karbu 24 Pengapian: CDI-DC, battery Battery/accu: 12v-4Ah Busi: ND X 24 EP-U9 / NGK DP8EA-9 Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5) Kopling: manual, tipe basah, double clutch Starter: kick

Dimensi: Panjang x lebar x tinggi: 2034 x 754 x 1062 mm Jarak sumbu roda: 1281 mm Tinggi jok: 772 mm Jarak ke tanah: 149 mm Cam chain: silent chain (rantai) Kapasitas olie mesin: 0,9 liter Kapasitas tangki: 8.0 liter Konsumsi bbm: 51,4 km per liter @ 50 km/jam Berat: 106 kg Rangka: diamond steel Suspensi: – depan: teleskopik – belakang: swing arm, double shockbreaker Ban: – depan: 2,75-18 – 42P – belakang: 3,00-18 – 47P Rem: – depan: cakram dengan double piston – belakang: drum (tromol)

Megapro primus / Megapro Advance (2006-2009).

Generasi megapro ini merupakan facelift dari megapro hiu dengan bodi yang menyambung di tengah, dan untuk kelistrikan megapro primus menggunakan CDI limiter, beda dengan generasi sebelumnya yang menggunakan CDI Unlimit, tangki berubah dengan volume yang berkurang dari versi sebelumnya.  Honda megapro generasi ini sering disebut dengan megapro primus karena bintang iklannya pada saat itu adalah Primus Yustisio.

Mesin: 4-stroke, SOHC, 1 silinder Diameter x langkah: 63.5 x 49.5 mm Kapasitas mesin (volume langkah): 156.7cc (160) Perbandingan kompresi: 9.0 : 1 Pendingin: udara Max. power: 13.3 ps @ 8500 rpm Max. torsi: 1.3 kgf.m @ 6000 rpm Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5) Kopling: manual, tipe basah dan plat majemuk Battery/ accu: 12V – 5 Ah Pengapian: DC – CDI, Battery Starter: electric dan kick Busi: ND X 24 EP – U9/MGK DP8 EA-9 Tangki bbm: 13,2 liter Berat: – 126 kg, tipe SW – 127 kg, tipe CW Dimensi: Panjang x lebar x tinggi: 2034 x 754 x 1065 mm Jarak sumbu roda: 1281 mm Jarak ke tanah: 149 mm Tinggi jok: 774 mm Rangka: pola berlian (diamod style) Suspensi: – depan: teleskopik – belakang: swing arm, double shockbreaker Ban: – depan: 2.75 – 18 42P – belakang: 3.00 – 18 47P Rem: – depan: cakram hidrolik dengan piston ganda – belakang: tromol

New Megapro (2010-2013).

Tahun 2010 honda mengeluarkan New Megapro sebagai penerus dari honda megapro. Dengan keluarnya honda New Megapro maka mesin kaizen turunan GL Pro 160 cc pensiun dan dikeluarkan mesin baru dengan kode GL15R. Megapro ini merupakan perubahan 100% dari megapro generasi sebelumnya dengan desain yang fresh, Headlamp dengan model baru, tangki dilengkapi dengan shourd yang memanjang, buritan belakang dilengkapi dengan monoshock untuk kestabilan berkendara, dan velg sudah rim 17. Ini sebagai jawaban AHM untuk menepis anggapan bahwa AHM minim inovasi dan cuma ganti baju.

Mesin: 4-stroke, SOHC Kapasitas (volume langkah): 149,2cc (150) Diameter x langkah: 57,3 x 57,8 mm Perbandingan kompresi: 9,5 : 1 Max. power: 13,7 ps @ 8500 rpm Max. torsi: 1,31 kgf.m @ 6500 rpm Pendingin: udara Pengapian: DC – CDI Digital Battery/ accu: MF battery, 12 V – 5 A.h Kopling: manual, multiplate wet clutch Starter: electric dan kick Busi: NGK CPR8EA-9 / NGK CPR9EA-9 Kapasitas olie mesin: 1 liter Tangki bbm: 12,2 liter Berat: – 136 kg (tipe Spoke) – 134 kg (tipe CW) Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5) Dimensi: Panjang x lebar x tinggi: 2.050 x 757 x 1.075 mm Jarak sumbu roda: 1.313 mm Jarak ke tanah: 152 mm Rangka: Rangka: pola berlian (diamond steel) Suspensi: – depan: teleskopik – belakang: tunggal (monoshock) dapat disetel keras dan lembut Ban: – depan: 80/100 – 17 M/C 46P (tipe CW tubeless & tipe Spoke tube) – belakang: 100/90 – 17 M/C 55P (tipe CW tubeless & tipe Spoke tube) Rem: – depan: cakram hidrolik dengan piston ganda – belakang: – tromol (tipe SW) – cakram hidrolik dengan piston tunggal (tipe CW)

Megapro FI (2014-sekarang)

Pada tahun 2014 honda mengeluarkan Megapro FI dengan pengabut bahan bakar sistem fuel injeksi dan desain mengalami perubahan dengan shourd dan bodi yang lebih agresif, desain knalpot berubah, footstep diaplikasikan dengan model menggantung. Menurut spek di atas kertas powernya sedikit menurun karena untuk dapat lolos EURO 3 sehingga kelebihannya adalah ramah lingkungan.

Kapasitas mesin: 149,5 cc (150) Bore x stroke: 57,3 x 57,84 mm Rasio kompresi: 9,5 : 1 Max power: 9,8 kw (13,3 ps) @ 8500 rpm Max torque: 12,3 nm (1,25 kgf.m) @ 6500 rpm Sistem bahan bakar: Fuel Injection (FI) Kopling: manual, multiplate, wet clutch with coil spring Transmisi: 5-speed (1-N-2-3-4-5) Starter: electric dan kick Perlistrikan: Battery (accu): 12v-3,5Ah Busi: NGK CPR9EA-9 Pengapian: Full Transisterized Dimensi: Panjang x lebar x tinggi: 2052 x 742 x 1079 mm Jarak sumbu roda: 1316 mm Jarak ke tanah: 156 mm Olie mesin: 1,0 liter (penggantian periodik) Tangki bbm: 12,3 liter Berat: 135,5 kg Rangka: diamond Suspensi: – depan: telescopic – belakang: swingarm, monoshock Ban: – depan: 80/100-17 M/C 46P – belakang: 100/90-17 M/C 55P Rem: – depan: disc (cakram) hidraulik, double piston – belakang: disc (cakram) hidraulik, single piston

Tempat Stadion Babe Palar(12/03/2021) Walikota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk SH diwakili Penjabat Sekretaris Daerah Kota Tomohon Jemmy Ringkuangan AP MSi meninjau pembukaan kegiatan seleksi GEAS tingkat provinsi yang diadakan di Kota Tomohon. Pj Sekda mengingatkan kepada seluruh peserta seleksi baik dari kelompok U-10 dan U-12 untuk menjunjung tinggi sportivitas olahraga, siapapun yang nanti mewakili provinsi Sulawesi Utara itulah utusan hebat yang akan kita dukung bersama. Kepada seluruh peserta yang ada untuk tetap semangat mengikuti setiap kompetisi ataupun rajin mengasah kemampuan karena kalian semua kedepan akan menjadi masa depan sepak bola Sulawesi Utara untuk kancah nasional maupun internasional, salam olahraga. Tampak hadir para panitia pelaksana, para peserta dari U-10 sebanyak 15 tim, U-12 sebanyak 16 tim.

#tomohonhebat Sumber : Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI Tahun 2024, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/08/2024). (Foto: BPMI Setpres/ Vico)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan kekuatan bangsa dalam mencapai visi besar Indonesia Emas pada tahun 2045. Persatuan, yang mencakup kerjasama dan solidaritas antar seluruh elemen masyarakat, menjadi kunci untuk menghadapi tantangan yang ada, sementara kedaulatan memastikan Indonesia mampu berdiri tegak sebagai negara yang mandiri dan menentukan arah kebijakannya sendiri.

“Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045,” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/08/2024) pagi.

Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf setiap harapan maupun cita-cita yang mungkin belum bisa terwujud dan juga menitipkan masa depan bangsa kepada Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

“Pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto. Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujar Presiden Jokowi, seraya berharap agar kepemimpinan mendatang akan diberikan petunjuk dan kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! Merdeka! Merdeka! Merdeka!,” seru Presiden Jokowi mengakhiri pidato. (KS/MAY/TGH/FID/DNS)